Best Seller

Peti Mati Terlaris

Gambar
®MEBEL JATI SHOP RIMBA JAYA® Selamat datang di website peti jenazah peti mati dan siupan topang terbelo jepara RIMBA JAYA.  Kami memproduksi peti jenazah peti mati dan siupan berbagai jenis .  ➡ Peti jenazah peti mati segi empat ukiran perjamuan.  ➡ peti jenazah peti mati segi delapan ukiran perjamuan  ➡ peti jenazah peti mati segi empat Vanesia ukiran perjamuan  ➡ peti jenazah peti mati segi delapan diplomat ukiran perjamuan  ➡ peti jenazah peti mati bulat ukiran perjamuan ➡ peti jenazah peti mati pesawat ukiran perjamuan  ➡ peti jenazah peti mati ikan ukiran perjamuan  ➡ Peti jenazah peti mati segi empat ukiran delapan dewa .  ➡ peti jenazah peti mati segi delapan ukiran delapan dewa  ➡ peti jenazah peti mati segi empat Vanesia ukiran delapan dewa  ➡ peti jenazah peti mati segi delapan diplomat ukiran delapan dewa  ➡ peti jenazah peti mati bulat ukiran delapan dewa  ➡ peti jenazah peti mati pesawat ukiran delapan dewa  ➡ peti jenazah peti mati ikan ukiran

PETI MATI PETI JENAZAH (karena kami tinggal di jepara inilah asal usul kota jepara)

Sejarah dan Asal Usul Kota Jepara

Banyak masyarakat belum mengetahui asal usul Kota Jepara, walaupun ia adalah masyarakat asli atau daerah sekitar Jepara. Kini Seputar Jawa Tengah akan menguraikannya secara terperinci agar warga lokal dan daerah sekitar juga lebih mengetahui sejarah masa lampau.
Asal Usul Nama Kota Jepara

Sejarah atau bisa dikatakan asal usul nama Jepara berawal dari pertemuan dua kata, yaitu Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi satu kata "Jepara". Yang mempunyai arti sebagai tempat bermukimnya para pedagang yang menjalankan aktivitas perniagaan ke berbagai daerah-daerah. Dalam buku Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M) dikatakan bahwa, pada tahun 674 M ada seorang musafir dari Tionghoa (I-Tsing) suatu kali mengunjungi Negeri Holing atau Kerajaan Kalingga atau disebut juga Jawa (Japa) yang diyakininya berada di Negeri Keling, sebuah kawasan timur Jepara serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima. 
Pada abad ke-XV (1470 M), Jepara baru dikenal sebagai bandar perdagangan kecil oleh para pedagang. Perdagangan Jepara semakin berkembang baik semenjak dipimpin langsung oleh Aryo Timur dibawah pemerintahan Demak Bintoro. Kemudian pada tahun 1507-1521, Aryo Timur digantikan oleh Pati Unus (anak kandung Aryo Timur) untuk meneruskan perjuangannya.

Pati Unus tidak kalah dengan ayahnya (Aryo Timur) dalam mengembangkan bandar perdagangan yang ada di Jepara. Pati Unus juga dikenal sebagai orang yang sangat gigih dalam mengemban amanat dari Pemerintahan Demak. Hal itu, ia perlihatkan saat melawan penjajahan Portugis di Malaka yang disebut sebagai mata rantai perdagangan di Nusantara.

Setelah Pati Unus wafat, tahta langsung diserahkan pada ipar Faletehan / Fatahillah pada tahun 1521-1536. Sultan Trenggono (1536) yang menggantikan Fatahillah, Jepara diberikan kepada anak serta menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin untuk menaungi kawasan Jepara. Namun, setelah Sultan Trenggono tewas (1546) dalam Ekspedisi Militer Panarukan Jawa Timur, terjadi geger kekuasaan di lingkup kerajaan Demak dan berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri ditangan Aryo Penangsang (1549).

Kesedihan mendalam dialami Ratu Retno Kencono ketika melihat orang-orang yang dikasihi telah mati, akhirnya Ratu retno Kencono memutuskan diri untuk keluar dari istana dan bertapa di Bukit Danaraja. Setelah itu terjadi pertumpahan darah yang mengakibatkan Aryo Penangsang terbunuh oleh Sutowijoyo, kemudian Ratu Retno Kencono di rajuk untuk turun dari pertapaannya di Danaraja yang kemudian dilantik menjadi Penguasa Jepara, bergelar NIMAS RATU KALINYAMAT

Komentar

terlaris

kami jual berbagai macam jenis peti jenazah peti mati dan siupan / terbelo

Harga peti jenazah/peti mati produk kami termurah dan berkualitas

Peti mati proses menghias dalam